2010-11-06

bencana merapi 2010

Sekarang ini Jogja sedang dilanda bencana karena meletusnya Gunung Merapi. Di lereng Merapi, bencana berupa awan panas, lahar dingin, hujan lumpur, hujan abu, dan berbagai efek berat dari meletusnya gunung api. Di Kota Jogja, bencana berupa hujan abu yang mengganggu pernafasan dan pandangan.

Ada dua hal yang ingin saya catat di sini.

Yang pertama, anda mungkin pernah melihat tulisan pada kaos yang kira-kira bunyinya, "I'm with the bomb squad. If you see me running, try to keep up." Terjemahannya kira-kira, "Saya anggota penjinak bom. Kalau melihat saya lari, usahakan mengikuti saya." Sepintas tulisan ini lucu, karena kelihatannya tujuannya memang melucu. Tetapi melihat tayangan di salah satu stasiun televisi beberapa hari ini, tulisan itu menjadi nyata dan tidak lucu lagi. Yang berlari bukan anggota penjinak bom melainkan tim SAR dan relawan yang sedang melakukan evakuasi di lereng Merapi. Mereka berlari setelah Merapi tiba-tiba mengeluarkan awan panas ke arah mereka. Tentu saja wartawan peliput harus ikut berlari bersama mereka. Coba bayangkan anda yang berada di posisi mereka. Sangat menegangkan...

Yang kedua, saya heran ada orang yang tega mengarang tulisan yang disebarkan lewat SMS, BBM, atau fasilitas lainnya yang mengatakan bahwa Merapi akan meletus dahsyat pada jam sekian, mengeluarkan gas beracun, radius aman dari puncak Merapi ditambah, dan sebagainya. Dalam keadaan bencana, buat apa menambah kepanikan orang banyak yang dilanda bencana? Sungguh orang yang tidak punya hati. Daripada "meramal", lebih baik diam saja. Lebih baik lagi bila bisa membantu secara nyata, entah menyumbang materi atau tenaga.

Semoga bencana Merapi ini bisa segera berlalu.