2006-05-30

gempa!

Hari Sabtu pagi, tanggal 27 Mei 2006, kira-kira pukul 5:53, Jogja diguncang gempa.  Pada saat itu saya dan istri sudah bangun.  Saya sedang mengamati tanaman di depan rumah, istri sedang menyiapkan sesuatu di dapur.

Pada mulanya, saya kira ada mobil yang lewat, karena saya mendengar bunyi menderu dan tanah sedikit bergetar.  Tiba-tiba getaran berubah menjadi goncangan dan saya sempat melihat istri berlari ke arah saya dari dalam rumah.  Sebenarnya cukup mengkhawatirkan istri saya berlari demikian, karena dia sedang hamil 8 bulan.  Tapi kami hanya bisa diam berpelukan sambil memegang pagar erat-erat karena untuk berdiri saja sudah sulit.

Kami masih ingat melihat mobil kami terguncang dengan hebatnya.  Rasanya lama, tapi beberapa detik kemudian guncangan berhenti.  Para tetangga lari berhamburan keluar.  Kami tidak sempat lagi berpikir untuk membuka pagar ketika gempa terjadi.  Kami merasa sangat diberkati dan dilindungi Tuhan, karena rumah kami hanya mengalami sedikit retak, nat lantai sedikit lepas, dan satu botol anggur merah jatuh pecah.  Itu saja.  Tidak ada genting lepas dan kerusakan lainnya.  Padahal di tempat kami berdiri itu masih beresiko kejatuhan genting kalau ada genting lepas.  Puji Tuhan!

Karena kompleks perumahan tempat tinggal kami tidak mengalami kerusakan berarti, kami mengira gempa ini tidak membawa bencana.  Tidak tahunya gempa ini ternyata mendapat perhatian internasional karena ribuan orang meninggal dunia dan puluhan ribu luka-luka.  Rumah-rumah dan gedung-gedung di daerah Bantul banyak yang menjadi rata dengan tanah.  Ditambah lagi malam harinya hujan mengguyur.  Memang mengharukan penderitaan yang dialami para korban.

Demikian catatan saya.  Semoga para korban dapat segera tertolong dan trauma terhapus dari ingatan kita semua.

2006-05-23

Jogja sejuk!

Beberapa hari belakangan ini Jogja kembali diguyur hujan mulai kira-kira setelah siang sampai malam.  Beberapa hari sebelumnya, udara pagi Jogja sudah cukup sejuk.  Sekarang ini lebih sejuk dan segar lagi (kecuali kalau ada orang bodoh yang bakar sampah di pagi hari, waktu udara lagi bersih-bersihnya).  Suhu udara pagi hari rata-rata di bawah 25°C.  Enak sekali kalau bangun pagi lalu keluar rumah untuk bernafas dalam-dalam.

2006-05-19

Merapi

Saya bingung kenapa sampai sekarang ini masih saja ada orang-orang yang membakar sampah.  Asap bakaran menyebar sampai ke mana-mana membawa bau tidak sedap yang menyesakkan nafas.  Parahnya lagi, pembakaran sampah dilakukan di pagi hari, di mana udara masih segar-segarnya dan bersih-bersihnya untuk dihirup.  Bagaimana ya caranya supaya orang-orang itu sadar bahwa udara adalah milik bersama, jangan dicemari terutama di pagi hari?

Sore Minggu lalu untuk pertama kalinya saya melihat gunung meletus tidak melalui televisi.  Gunung Merapi meletus, mengeluarkan awan panas dan melelehkan lava pijar.  Letusan ini tidak sama dengan letusan bom atom atau letusan gunung api yang biasanya digambarkan.  Pemandangan ini sangat mengesankan, tidak mengerikan.  Dilihatnya dari Yogyakarta, sekitar 30 km dari Gunung Merapi.

Akhir kata: Orang goblok harusnya ngga boleh nyetir mobil, apalagi motor!!!