Keesokan hari, saya teringat momen ini dan pikiran saya melantur. Memang gambaran ideal seorang lelaki pada saat menyeberang jalan bersama seorang perempuan, apalagi pasangannya, adalah berada di sisi yang menghadang arus kendaraan. Tetapi mengapa si lelaki kemarin menarik si perempuan, bukan si lelaki yang berpindah tempat? Apakah karena dia malas melangkah? Atau karena secara tidak sadar dia mau menunjukkan kalau pada dasarnya seorang lelakilah yang mengatur perempuan pasangannya, walaupun sekaligus bersikap ideal? Atau karena ada sebab lain di alam bawah sadarnya?
Tidak salah, tetapi jadi menarik dipikirkan... :-)